6
Posted on 1:32 AM by Brian and filed under
Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi saya. Alhamdulillah, akhirnya Allah mengabulkan doa saya. Pagi ini ketika mengecek account submission paper saya,saya mendapati item “under review” telah kosong dan item “submission with decision” telah bertambah 1. Yaa setelah 3 bulan lamanya saya selalu mendapati status “under review”. Dengan perasaan berdebar-debar tak karuan saya beranikan untuk membuka item “submission with decision” tersebut. Saya tidak menyangka sama sekali disitu tertulis accepted. Trus saya baca acceptance letter tersebut, dan saya dapati paper saya benar-benar diterima. Benar-benar suatu kejutan, mengingat sudah dua kali paper saya di reject.

Paper saya diterima dua tahun semenjak penelitian ini saya mulai. Ya, membuat paper tidaklah mudah, bukan sulap bukan sihir. Untuk membuat sebuah paper yang layak publish di jurnal international diperlukan perjuangan yang tak kenal lelah. Banyak hal yang dikorbankan, pikiran,waktu, tenaga, dan tentu saja dana yang tidak sedikit jumlahnya. Semenjak mulai merancang rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan penulisan paper itu sendiri mempunyai rintangan dan hambatan masing-masing. Apalagi penelitian yang bersifat eksplorasi.

Pernah saya terpikir untuk menyerah dan berhenti melakukan penelitian ini karena selama hampir 5 bulan tanpa hasil apa2. Stres? sudah pasti ,apalagi tiap bulan saya diwajibkan memberikan laporan hasil penelitian kepada Prof saya. Saya hanya bisa terus mencoba,mencoba, dan mencoba serta terus berdoa. Untunglah saya terus mendapat dukungan dari calon istri saya (belum menikah waktu itu he2),orang tua dan juga sahabat saya.Maklumlah untuk dapat lulus saya minimal harus dapat publikasi di jurnal international 2 kali, satu sebagai first author dan satu sebagai co-author.

Akhirnya titik balik itu tiba, seperti Archimedes yang menemukan hukumnya saat mandi, eurika….eurika (dimirip-miripin he2), tiba-tiba dalam perjalanan saya pulang untuk menikah, terbersit sebuah ide, ketika saya melamun di dalam pesawat sambil memandangi awan. Sekembalinya di lab saya langsung mencoba ide tersebut dan Subhanallah berhasil dengan baik. Singkat cerita saya dapat data bagus dan penelitian dianggap selesai, tepat 1 tahun semenjak dimulai. Tak terhitung mungkin lebih dari 100 kali saya mencoba dan mencoba sampai berhasil. Aaah itu belum seberapa, Prof saya bilang dulu dia pernah mencoba 1000 kali sampai akhirnya beliau dapat data bagus.

Sudah selesaikah penelitian, ternyata jalan masih jauh, menulis paper memerlukan teknik tersendiri. HHmm maklumlah belum ada bayangan sebelumnya. Pertama saya cari di Pubmed paper2 yang kira2 ada kaitannya dengan penelitian saya, termasuk review. Dari review inilah kita mendapatkan gambaran sampai sejauh mana perkembangan penelitian di bidang terntentu.Trus saya baca paper2 tsb satu persatu, saya cari paper mana yang kira2 bisa saya jadikan referensi,termasuk mencari siapa pakar di bidang penelitian saya untuk dijadikan rujukan. Dan hal yang paling sulit adalah menulis itu sendiri. Seringkali saya tidak mendapatkan ide apa yang harus saya tulis. Seharian hanya memandangi halaman yang masih kosong terus. Tapi saya paksakan untuk menulis, walaupun kadang dihapus lagi he2. Yang penting terus menulis,menulis,dan menulis. Akhirnya setelah 2 bulan paper saya siap disubmit ke sebuah jurnal.

Ternyata mensubmit ke sebuah jurnal juga ada seninya tersendiri. Kita harus benar2 mematuhi aturan2 jurnal tersebut baik segi format tulisan, sampai tipe file gambar yang kita kirim.Kalau tidak siap2 saja paper kita direject langsung tanpa direview. Kata sebuah buku, tahap ini sangat penting, bahkan sama pentingnya dengan penelitian itu sendiri. Kesalahan pada tahap ini akan membuat penelitian kita yang berbulan-bulan lamanya menjadi tidak berarti. Menuruti nasehat Prof saya,paper saya ini saya submit ke jurnal dengan impact factor yang tinggi terlebih dulu baru kalu gagal dicoba ke level di bawahnnya. Kata beliau; siapa tahu diterima, toh kalaupun direject para reviewer pasti memberikan saran2 yang bisa kita pergunakan sebagai perbaikan untuk mensubmit ke jurnal level di bawahnya. Dan benar saja 2 kali saya direject (berarti 4 bulan terbuang) namun saya dapat masukan yang sangat berharga dari para reviewer tsb. Dan akhirnya di jurnal yang ketiga ini setelah 3 bulan direview paper saya diterima.

Banyak hikmah yang dapat saya ambil dari penelitian ini, dan yang terpenting adalah bahwa kita tidak boleh berhenti untuk berusaha dan berharap. Penelitian merupakan proses panjang.,bukan proses semalam jadi. Bangsa jepangpun bisa maju juga butuh proses yang panjang dan kerja keras tanpa kenal waktu, bukan produk instan. Semoga semangat ini bisa terus menginspirasi saya dan mengubah pola pikir prakmatis ala bangsa kita yang seringkali berorientasi pada hasil bukan proses, menginginkan hasil yang serba cepat dan instan seperti heboh “blue energy” beberapa waktu yang lalu.

Satu telah usai, yang lain sudah menunggu, never ending story he… he… he…
Bookmark and Share
6
Responses to ... Alhamdulillah…..akhirnya……
Anonymous said... December 30, 2008 at 11:16 PM

semangat ya pak

Anonymous said... December 31, 2008 at 1:19 PM

Makasih, jalan masih panjang he2

Anonymous said... January 3, 2009 at 9:33 PM

selamat ya pak, alhamdulillah, maju terus
yusuf&istri

Anonymous said... January 4, 2009 at 12:09 AM

Terima kasih,ustadz Yusufkah ini?

Anonymous said... January 4, 2009 at 11:45 AM

selamat bro, orang bilang "no pain, no gain" semua ada harganya. Orang amrik bilang, "tidak ada makan siang gratis" (kecuali kalau ditraktir tentu saja hehe).

Anonymous said... January 4, 2009 at 9:53 PM

thanks bro, piye masih sibuk di Rig? di lepas pantai hiburane opo?

Post a Comment