8
Posted on 7:34 PM by Brian and filed under
Hari ini tanpa sengaja saya membaca sebuah berita di Kompas. Berita yang membuat hati saya miris. Sebuah berita tentang seorang pemuda pencuri daster yang dikeroyok massa sampai patah kaki dan tangannya. Semua orang juga tahu perbuatan mencuri itu melanggar hukum, namun apakah tindakan pengeroyokan semacam ini juga bukan merupakan tindakan melanggar hukum? Apakah dapat dibenarkan tindakan menegakkan hukum dilakukan dengan cara-cara yang melanggar hukum?

Ketika masih kecil, guru SD saya mengatakan bahwa Indonesia terkenal sebagai yang sopan santun dan halus budi pekertinya. Namun hal itu sepertinya jarang sekali terwakili dalam kehidupan sehari-hari kita sekarang ini. Yang nampak adalah hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang menang. Orang menjadi begitu sensitif, gampang tersinggung, marah, dan mengabaikan rasa kemanusiaan.

Berapa sih harga sebuah daster? namun massa dengan membabi-buta menghajar pencuri tanpa ampun seolah-olah yang dicuri itu adalah trilyunan rupiah, atau BBM bersubsidi, atau beras jatah raskin. Namun apakah massa berani menghajar para kreditur pengemplang dana BLBI yang jumlahnya trilyunan itu, atau pemilik–pemilik SPBU yang menjual secara ilegal BBM bersubsidi, atau para oknum pejabat yang mengkorupsi beras jatah untuk rakyat miskin? Saya duga jawabannya adalah tidak. Massa hanya berani pada orang-orang yang lebih lemah. Ketidakmampuan mereka menghadapi kerasnya hidup dan melawan ketidakadilan terhadap diri mereka dilampiaskan pada orang lain yang tak berdaya.Sungguh kejam.
Bookmark and Share
8
Responses to ... Mengapa kita menjadi begitu kejam
Anonymous said... January 9, 2009 at 9:33 PM

Kawaiso nee..hidoi wa!
Semoga Tuhan mengampuni yg berbuat dan semoga si Pencuri nya sadar dan cepet sembuh ..
tapi siapa yg akan menggantikan tangan dan kakinya ya..hik hik hik

Anonymous said... January 9, 2009 at 10:34 PM

Emang ironis ya

Anonymous said... January 11, 2009 at 12:46 AM

dunia memang kejam

Anonymous said... January 11, 2009 at 2:30 PM

Akh... miris sekali saya bacanya....

yup.... karena yang korupsi itu bermain secara cerdas dan harus banyak penyelidikan ini-itu untuk mengungkapnya...

sayangnya, otak yang cerdas malah dipakai bat kejahatan...

Anonymous said... January 11, 2009 at 11:50 PM

Kondisi yg ironis memang, hukum kita lebih berpihak kepada yang kuat/pejabat

Anonymous said... January 12, 2009 at 9:25 AM

Semoga kita semua bisa belajar saling mengasihi, saling mengampuni, dan saling mencintai...

Anonymous said... January 12, 2009 at 1:25 PM

Terima kasih atas komentarnya
@Deta
Yah ternyata jadi pencuri pun perlu keahlian tinggi biar tidak digebukin he2
@Pak Erick
Ya selama hukum masih berpihak kepada yang kuat,dan penegakan hukum tidak memihak yang benar,rakyat akan frustasi dan mengambil jalan pintas
@Ventrasys
Amin,tapi bukan berarti kita mengasihi pencuri khan? Hukum tetap ditegakkan dengan cara-cara yang berperikemanusiaan

Unknown said... January 27, 2009 at 11:33 AM

wah siapa yang kejam? pada gak sadar tih

Post a Comment