6
Posted on 1:49 AM by Brian and filed under
Mungkin terlewatkan oleh sebagian orang peran Pak Pos dalam perayaan tahun baru tahun ini. Di saat orang-orang dapat berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga. Mereka harus berdingin-dingin melaksanakan tugas mereka. Tidak ada kata libur bagi mereka, meskipun di kalender jelas-jelas tercetak dengan angka merah. Bahkan tahun baru adalah saat paling sibuk, kantor pos mengerahkan segenap armadanya (Pak Pos), supaya tugas mengirimkan kartu ucapan tahun baru tepat pada waktunya yaitu tanggal 1 Januari.

Adalah tradisi di negeri Kaisar Akihito ini untuk saling mengirimi kartu ucapan selamat tahun baru kepada sanak famili dan relasi-relasi. Sebuah bentuk penghormatan atas persahabatan yang telah terjalin selama satu tahun sebelumnya.

Pak pos-pak pos ini dengan rasa penuh tanggung jawab melaksanakan tugas mengantar ribuan bahkan mungkin jutaan kartu ucapan ke alamat tujuan. Kebetulan tanggal 1 Januari kemarin salju turun cukup lebat, dan udara dingin terasa menusuk tulang. Namun saya masih sempat melihat senyum tersungging di bibir pak pos-pak pos ini, seolah-olah mereka menikmati tugas mereka. Mungkin bagi mereka, kebahagiaan pelanggan adalah kebahagian mereka juga. Begitulah bagi mereka yang sudah mencintai pekerjaan mereka, mereka akan melakukan yang terbaik yang bisa mereka berikan. Betul-betul etos kerja yang mengagumkan. Hal yang mungkin agak kurang lazim saya jumpai di tanah air.

Masih sering terdengar keluhan pelayanan yang kurang memuaskan bagi pelanggan. Seringkali para pelanggan harus dengan terpaksa mengatur ulang jadwal kegiatannya hanya karena menunggu petugas yang terlambat datang. Atau terpaksa bolak-balik karena prosedur yang berbelit-belit yang tentu saja merugikan waktu,tenaga, dan biaya pelanggan. Ada juga pelanggan yang hanya bisa pasrah tidak bisa berbuat apa-apa,karena keluhan-keluhan mereka tidak didengarkan atau kalaupun didengarkan pun tindak lanjutnya kurang memuaskan. Costumer bukanlah raja, malah sebaliknya. Costumer tidak memiliki posisi tawar yang kuat. Selama para petugas tidak menempatkan posisi sebagai pelayan namun sebagai pihak yang berkuasa, jangan harap mereka akan dapat memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Mengutip sebuah dialog dari Film “The day the earth stood still”, permasalahannya bukanlah pada kemajuan teknologi suatu bangsa, tetapi permasalahannya ada pada diri kita sendiri. Yaa, kemauan dan komitmen kita untuk berubah dan berusaha memberikan yang terbaik bagi orang lain sesuai tugas kita masing-masing. Jadi siapkah kita berubah seperti Pak pos-pak pos tadi?

Bookmark and Share
6
Responses to ... Terima kasih Pak Pos, Pahlawan Tahun Baru
Anonymous said... January 3, 2009 at 3:24 PM

iya nich Pak Pos emang berjasa banget euy..

Anonymous said... January 3, 2009 at 5:46 PM

Yak betul Hana, dingin-dingin lagi, kalau aku mending tidur he2

Anonymous said... January 4, 2009 at 12:01 PM

wah ndak ah klo harus kerja pagi2 gitu...

Anonymous said... January 4, 2009 at 12:42 PM

Halow..hm..ni mas Brian Waskita 98 bukan ya??iyu..saya 1 angkatan ma Lensy,dl juga aktif di SCOPE CIMSA FK UNS

Anonymous said... January 8, 2009 at 11:20 AM

itu sih etos kerja bri..sesuatu yang berakar pada sikap dan perspektif untuk menghargai profesi..aku pikir si mereka bisa begitu karena sejak kecil dididik dan diberi contoh untuk menghargai apa yang mrk kerjakan...moga etos itu bisa kamu serap trus ditularin deh ke rekan2 mu di sini...siip?..

Anonymous said... January 8, 2009 at 4:47 PM

Amin, untuk itulah kita perlu mencontoh etos kerja mereka,kita terpakan dulu pada diri sendiri,syukur2 bisa ditularkan ke orang lain

Post a Comment